Author: barakahislam
•Wednesday, December 30, 2009
Di sini
Aku bukan siapa-siapa
Yang bisa kau tafsirkan
Dan aku adalah aku
Sedaya memahami sebuah rintihan
Sekeping hati yang berbisik
Kadang milikku sendiri
Kadang milikmu
Kadangpun milik siapa-siapa

Pernah dulu ku biarkan
Bisik hati ini berlagu lembut
Dalam irama keluh kesah
Setiap saat yang tersaksi
Hanya menjadi pemandang setia
Pada senyum dulu kian terhalau
Dan pada yang tinggal cuma
Sepasang bibir berwarna hambar
Pun tawaan manis tak tersisa
Hangus dibakar marak keangkuhan
Yang terselindung indah
Di sebalik mulus sebuah keayuan

Hanya kata dua bisa ku berikan
Dalam kesopanan berbadai
Antara langkah kita terus seiring
Atau kita yang bakal memerhatikan
Pada serkahan dahan kasih
Gugur tak terkutip

Apa yang pasti
Hati ini meraung dalam bisikan sendiri
Memanggil sebuah kejujuranmu
Mencabut serpihan dahan itu
Tertusuk dalam
Menembusi segala saraf kesabaran
Dan kesetiaanku
Namun apa yang bertandang hanyalah
Titis-titis air mata yang berderai
Utusan suci dari lubuk jiwa

Disini kini
Hatiku berbisik lagi
Suaranya tidak selemah dulu
Penuh ketenangan
Penuh keyakinan
Penuh pengabdian
Cintailah Dia.....
Cintailah Dia.....
Cintailah Dia.....

Nukilan terpelihara: barakahislam/29.12.2009
This entry was posted on Wednesday, December 30, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 ngomen: